Ukraina Vs Rusia, Yakin Diterusin ?
Oleh : Rahman Prasetyo, Kepala Departemen Penelitian dan Kajian Strategis PPI Malaysia 2022
Ukraina vs Rusia? Siapa yang menang ya kira-kira? Apa bisa draw? Ini gak seperti pertandingan bola ya tapi lebih tepatnya saat ini kita ngeliat tawuran 2 negara yang menyebabkan dunia insecure. Karena ada 2 negara eropa yang sama-sama punya klub Dynamo sedang unjuk gigi nih karena gak dapet chemistry nya and then tanggal 24 Februari 2022 kemarin akhirnya clash. Kalo dibilang secara historis, Ukraina sama Rusia bisa dibilang masih satu bangsa yaitu dari kerajaan Rus Kiev yaitu kerajaan modern suku Slavia yang merupakan nenek moyang dari tiga negara Slavia yaitu Belarusia, Rusia, dan Ukraina. Dari Rus Kiev, Imperium Rusia, dan Uni Soviet, tiga negara masih bisa bersatu dengan nama negara bagian masing-masing. Tapi negara Uni Soviet yang saat itu dipimpin papa Gorbachev akhirnya bubar pada tahun 1991, dan satu persatu negara bagiannya mengeksiskan dirinya menjadi negara berdaulat. Salah satunya adalah Ukraina yang memerdekakan diri pada tanggal 24 Agustus 1991.
Sebenarnya Ukraina sama Rusia udah banyak ngelakuin deal-dealan yang saling menguntungkan satu sama lain dengan menandatangani perjanjian persahabatan pada Mei 1997. Tapi ada tapinya ni, atmosfer politik dalam negeri Ukraina yang sebenarnya menjadi perhatian Rusia dari awal 2001 papa Putin menjabat, gak pengen lagi ada pengaruh Rusia dan pengennya lebih liberal untuk masalah kehidupannya. Yang bikin juga papa Putin kesel sebenarnya, ada nih 3 negara perbatasan Moskow yaitu Latvia, Lithuania, dan Estonia di tahun 2004 join jadi anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang akhirnya papa Putin ngerasa makin terdesak secara geopolitik negaranya. Sehingga papa Putin ngerasa perlu untuk ngejaga kedua negara slavia-nya yaitu Belarusia dan Ukraina tidak masuk ke dalam pengaruh aliansi militer NATO.
Tapi mau gimana yak, intervensi papa Putin yang pengen dapetin pengaruh ayang yaitu Ukraina biar bisa netral dan tetap jadi soulmate di Eropa Timur gak berjalan mulus, bor. Walaupun di tahun 2014 Rusia udah dapet semenanjung Krimea dan dengan membuat drama pake pemberontakan di timur Ukraina, malah bikin semangat patriotisme warga untuk melindungi negara mas Zelenskyy makin ngegas cuy. Akhirnya mas Zelenskyy perlu minta tolong kek NATO biar bisa ngelindungin negara ladang gandumnya biar gak di serang. Ehhhh malah ada 2 daerah separatis memerdekakan diri diakuin sama papa Putin kedaulatannya.
Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk nama negaranya jadi alasan papa Putin untuk melakukan operasi militer dengan dalih pengen ngelindungin masyarakat di kedua negara biar gak di intervensi sama tentara mas Zelenskyy. Jadi deh tawuran antar dua negara. Untuk ngebales nih papa Putin, papa Biden sama sekutunya ngebantu mas Zelenskyy rame-rame sanksi ekonomi biar papa Putin gak bisa berkutik dan gak dapet cuan dari negara lain. Tapi mo bilang apa yak, ni negara udah besar kaya pula dan sumber daya alam nya melimpah ruah so no big deal buat papa Putin. Ehh malah denger-denger harga minyak di negara papa Biden yang naik. Senjata makan tuan gak tuh.
Kalo bisa di simpulin ya, sebenarnya ni konflik bisa diselesain bareng lah. Kabar baik juga udah kedengeran kalo nego dari Ukraina dan Rusia untuk mendamaikan suasana udah 2 kali dilakuin. Dan dari semua perang, mana ada sik yang gak berbahaya dan sebenarnya malah bikin menderita buat rakyatnya. Sama ayang kalo berantem aja menderita ni hati apalagi negara cuy. Dan untuk negara yang lain khususnya negara kita yang love u full bgt nih Indonesia, yuk bantu selesain permasalahannya dengan diplomasi untuk kedua belah pihak biar gak musuhan terus. Yang paling penting solusi untuk mas Zelenskyy dan papa Putin adalah kesepakatan jangka panjang yang gak merugikan masing-masing. Penting biar gak saling nusuk satu sama lain dan gak nikung, sehingga damai tercipta dan gak berantem lagi. Semoga bisa berdamai yaa.
Referensi