The Power of Indomie
Alya Altassia Pakpahan – 2 May 2023 | MYT 11:37
Posisi Indomie kini semakin melambung dan menjadi salah satu produk ekspor Indonesia yang paling banyak diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Indomie juga memasuki daftar mie Instan terbaik dunia dan telah disebut dua kali oleh New York Magazine.
Dalam daftar ini, sekelompok penulis dan koki makanan Amerika mencantumkan 10 mie instan favorit mereka dan membaginya menjadi tiga kategori: padat, beraroma dan lezat. Rasa asli Indomie, mi goreng, dan varian ayam bakarnya menempati urutan teratas dalam daftar mie instan terbaik karena “rasa asin yang kuat dari daun bawang dan bawang goreng”.
Banyak warga negara asing mengatakan bahwa Indomie adalah merek mie instan dengan karakteristik enak, murah, serbaguna, dan nyaman. Selain itu, rasa Mie Goreng yang ikonik tersebut telah diluncurkan pada tahun 1983 dan akhirnya menjadi populer di kalangan penggemar Indonesia dan internasional sejak saat itu. Komposisi yang terdapat dalam mie goreng biasanya dilengkapi dengan minyak bumbu, kecap manis, saus sambal, bubuk MSG kering dan bawang goreng. Beberapa Indomie di daerah lokal khususnya di daerah luar Jawa, mereka menggunakan bubuk cabai sebagai pengganti saus sambal, namun bahan lainnya tetap sama.
Pecinta Indomie punya beberapa cara untuk menikmati hidangan mie tersebut. Di Indonesia, secara tradisional dinikmati dengan topping sederhana seperti telur goreng atau irisan cabai. Ada juga yang membuat burger, donat, dan martabak (omelette). Di negara tetangga Malaysia, ada restoran yang seluruhnya didedikasikan untuk Indomie, yaitu Indobowl. Indobowl terdiri dari hidangan seperti indomie telur asin dan iga. Selanjutnya, di Nigeria Indomie sangat populer hingga identik dengan pasta – terkadang makanan laut dan sayuran ditambahkan ke dalam campuran makanan tersebut. Sedangkan di Australia kafe lokal membuatnya seperti tambahan dalam roti panggang.
Dalam sejarahnya, Indomie diluncurkan pada tahun 1972 oleh Sanmaru Foods Manufacturing yang berbasis di Medan. Lalu, pada tahun 1984 Indomie mengakuisisi pembuat mie lainnya, Sarimi Asli Jaya, anak perusahaan Bogasar Flour Mill milik konglomerat Sino-Indonesia Liem Sioe Liong. Bersama Liem Salim Group, Sanmaru mendirikan perusahaan bernama Indofood Interna Corporation.
Indomie saat ini tersedia di sekitar 100 negara dan lebih dari 15 miliar paket pasta diproduksi setiap tahunnya. Selain Nigeria, Indofood memiliki pabrik di Kenya, Maroko, Serbia, Arab Saudi, Mesir, dan Turki. Selain itu, Kepopuleran indomie dijadikan oleh banyak artis mancanegara untuk membuat berbagai konten dalam TV Shows baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini membuktikan eksistensi Indomie yang masih bertahan di tengah zaman globalisasi saat ini.