Quarter Life Crisis: Menavigasi Tantangan Masa Awal Dewasa

Alya Altassia Pakpahan — 20 September 2023 | 3.00 PM MYT

Aku tebak kalo kebanyakan dari Mahasiswa PPI pernah mengalami “Quarter Life Crisis” kan? Hehe

Hi sobat PPIM, di edisi empower kali ini aku mau kasih insight dan tips yang bisa sobat PPIM aplikasikan untuk diri sendiri. Pasti kalian tahu bahwa ketika seseorang berusia sekitar pertengahan 20-an hingga awal 30-an, pasti kerap kali mengalami apa yang disebut sebagai “Quarter Life Crisis.” Secara jelasnya, ini merupakan periode atau masa ketika seseorang merasa bingung, cemas, dan meragukan arah hidup mereka. Namun, sekali lagi dalam kehidupan, memangnya siapa yang tidak memiliki masalah, hambatan atau kesulitan? Semua orang memilki kesulitannya sendiri, dan kesulitan tersebut Tuhan berikan kepada kita sebagai bentuk ujian guna meningkatkan kualitas diri kita. Dalam edisi empower kali ini, aku bakal menjelaskan apa itu Quarter Life Crisis dan beberapa tips untuk mengatasinya.

Apa sih Quarter Life Crisis?

Quarter Life Crisis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan bingung, cemas, dan tidak yakin tentang masa depan yang sering dialami oleh orang-orang di usia 20-an hingga awal 30-an. Hal Ini dapat muncul sebagai reaksi terhadap tekanan sosial, ekspektasi yang tinggi, dan perasaan tidak pasti tentang karir, hubungan, dan tujuan hidup. Berikut merupakan beberapa gejala Quarter Life Crisis meliputi:

  • Ketidakpastian Karir: Merasa tidak yakin tentang pekerjaan atau karir yang tepat.
  • Perbandingan Sosial: Merasa tertekan oleh pencapaian teman sebaya atau apa yang terlihat di media sosial.
  • Hubungan yang Bermasalah: Meragukan hubungan romantis atau teman-teman.
  • Ketidakpuasan Terhadap Hidup: Merasa hidup tidak mencapai potensi penuh.

Lalu, bagaimana sih cara mengatasi Life Quarter Crisis ?

  1. Refleksi Diri: Cobalah untuk memahami diri kamu lebih baik dengan merenungkan minat, nilai, dan tujuan. Apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup?
  2. Atur Tujuan Jangka Pendek dan Panjang: Buat daftar tujuan jangka pendek dan panjang yang dapat membimbing kamu dalam mengambil langkah-langkah konkrit menuju tujuan kamu.
  3. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri: Ingatlah bahwa tidak ada jalan yang benar atau salah dalam hidup. Setiap orang mengalami rintangan dan perjalanan yang berbeda.
  4. Jelajahi Pilihan Karir: Kalau kamu merasa tidak puas dengan pekerjaan kamu, jangan takut untuk menjelajahi pilihan karir yang berbeda. Pertimbangkan konseling karir jika perlu.
  5. Bangun Jaringan Sosial: Terhubung dengan teman sebaya dan mentor yang dapat memberikan dukungan dan perspektif yang berharga.
  6. Kesehatan Mental dan Fisik: Jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kamu. Olahraga, meditasi, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi stres.
  7. Belajar dari Keputusan Buruk: Jangan takut untuk membuat kesalahan. Keputusan buruk adalah bagian alami dari pertumbuhan dan pembelajaran.
  8. Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain: Setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda. Jangan terlalu fokus pada perbandingan dengan orang lain.
  9. Berbicara dengan Seseorang: Terkadang, berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental atau konselor dapat membantu kamu mengatasi Quarter Life Crisis.

Quarter Life Crisis adalah fase yang normal dalam perjalanan menuju kedewasaan. Dengan pemahaman diri, refleksi, dan langkah-langkah positif, kamu dapat melalui masa ini dan menemukan arah hidup yang lebih memuaskan. Selain itu dalam meningkatkan kualitas hidup lebih baik rahasianya ialah, “think before doing! Take a risk after that” Setelah kamu mengambil keputusan, maka terima konsekuensi atau risiko yang mungkin terjadi dari keputusan yang telah kamu buat. Perlu diingat juga nih sobat PPI bahwa perjalanan hidup adalah proses yang berkelanjutan, dan Quarter Life Crisis hanyalah salah satu tahapnya, hihi. Fighting!

Similar Posts