Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming: Menuju Indonesia Emas 2045
Ghathfan Muhamad Afifazfa – 23 November 2024
Pada tanggal 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2024-2029. Acara ini berlangsung megah di Kompleks Parlemen, Jakarta, dengan kehadiran tokoh-tokoh penting, termasuk Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, yang langsung menemui Prabowo sesaat setelah tiba di Indonesia. Anwar menyebut Prabowo sebagai sahabat sejati, mencerminkan hubungan erat antara keduanya sejak lama.
Pelantikan ini menandai dimulainya babak baru bagi Indonesia setelah era kepemimpinan Joko Widodo. Prabowo dan Gibran, yang menjadi pasangan tak terduga, memenangkan pemilu dengan menawarkan visi yang berbeda. Gibran, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo dan putra Presiden Jokowi, melangkah ke kursi wakil presiden dengan dasar keputusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan calon wakil presiden di bawah usia 40 tahun maju jika pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Prabowo menekankan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dan energi. Ia juga menyampaikan pandangan kuat terhadap pentingnya menjaga ketahanan negara di tengah dinamika global serta dukungan berkelanjutan terhadap kemerdekaan Palestina. Program-program ini mencerminkan agenda prioritasnya yang telah diusung sejak kampanye. Prabowo juga menyebut pentingnya pemberantasan korupsi dan pengentasan kemiskinan sebagai pilar utama pemerintahannya.
Sementara itu, Gibran dalam pidato singkatnya menekankan pentingnya inovasi dan dukungan terhadap generasi muda dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Sebagai wakil presiden termuda dalam sejarah Indonesia, ia menjadi simbol dari semangat perubahan dan harapan baru bagi kaum muda.
Tidak hanya peristiwa pelantikan itu sendiri yang menarik perhatian, tetapi juga hubungan Prabowo dengan para pemimpin dunia. Selain Anwar Ibrahim, berbagai kepala negara lainnya juga memberikan selamat kepada Prabowo dan Gibran. Diplomasi internasional menjadi sorotan penting dalam masa awal pemerintahan ini, mengingat peran Indonesia yang kian signifikan di kancah global.
Pasca pelantikan, Prabowo berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga, terutama dalam hal keamanan dan ekonomi. Ia menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi lumbung pangan dunia dalam waktu empat hingga lima tahun ke depan, sejalan dengan visi besar pemerintahannya untuk membawa kemajuan ekonomi berbasis pertanian dan ketahanan pangan.
Pelantikan ini menandai fase baru dalam sejarah politik Indonesia. Prabowo dan Gibran dihadapkan pada ekspektasi tinggi untuk dapat membawa perubahan nyata bagi bangsa, terutama di tengah tantangan global dan domestik yang terus berkembang.
Sumber dan Referensi: