Metode Belajar Efektif Untuk Mahasiswa
Ditulis oleh: Rausyan Kayyis Abrary – 16 Juli 2024
Sobat PPIM masih bingung metode belajar efektif yang cocok? Di era pendidikan yang semakin kompetitif dan dinamis, menemukan metode belajar yang efektif menjadi kunci kesuksesan akademik bagi mahasiswa. Setiap individu memiliki gaya belajar yang unik, namun ada prinsip-prinsip dasar yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pemahaman materi. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai strategi dan teknik belajar yang telah terbukti efektif, Dengan mengadopsi metode belajar yang tepat, mahasiswa dapat meningkatkan kinerja akademik mereka, mengurangi stres, dan menikmati proses pembelajaran dengan lebih baik. Mari kita telaah bagaimana metode belajar yang efektif dapat menjadi alat penting dalam perjalanan akademik setiap mahasiswa.
Learning Strategies and Techniques
- Spaced Repetition (Pengulangan Berselang)
Teknik ini melibatkan pengulangan materi yang dipelajari dengan interval waktu yang meningkat, membantu memperkuat memori jangka panjang. Cara kerjanya dengan Materi yang dipelajari diulang kembali dengan interval waktu yang semakin panjang. Misalnya, setelah pertama kali belajar, ulangi materi setelah 1 hari, kemudian 3 hari, 7 hari, dan seterusnya. Ini efektif dengan membantu memperkuat ingatan jangka panjang dengan memanfaatkan efek distribusi, dimana belajar dengan interval waktu lebih efektif dibandingkan dengan belajar dalam waktu yang panjang tanpa jeda.
Sebuah studi oleh Cepeda et al. (2006) menunjukkan bahwa spaced repetition lebih efektif dalam meningkatkan retensi informasi dibandingkan dengan metode pengulangan massal (cramming). Mahasiswa yang menggunakan spaced repetition menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil ujian dan retensi jangka panjang.
- Active Recall (Pengingatan Aktif)
Active Recall melibatkan upaya aktif untuk mengingat informasi tanpa melihat catatan atau materi sumber, yang dapat meningkatkan penguatan memori. Teknik ini bekerja dengan mencoba mengingat kembali informasi tanpa melihat catatan, menggunakan metode seperti kuis, tes diri, atau menjelaskan materi kepada orang lain. Alat bantunya bisa berupa Kartu flash, aplikasi kuis, atau menulis catatan dari ingatan.
Roediger dan Butler (2011) menemukan bahwa metode active recall, seperti menjawab pertanyaan kuis atau tes diri, meningkatkan retensi informasi lebih baik dibandingkan membaca ulang materi. Mahasiswa yang mempraktikkan active recall memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan ingatan yang lebih tahan lama terhadap materi yang dipelajari.
- Pomodoro Technique
Metode ini menggunakan timer untuk membagi waktu belajar menjadi interval 25 menit, diikuti oleh istirahat singkat. Teknik ini membantu meningkatkan fokus dan produktivitas. Cara kerja metode ini dengan belajar selama 25 menit diikuti oleh istirahat singkat 5 menit. Setelah 4 sesi Pomodoro, ambil istirahat yang lebih panjang (15-30 menit). Tentunya ini dapat membantu mempertahankan fokus dan mencegah kelelahan mental dengan memanfaatkan blok waktu yang terstruktur untuk meningkatkan produktivitas.
Sebuah studi oleh Cirillo (1980), pencipta teknik Pomodoro, serta penelitian selanjutnya mendukung bahwa interval belajar pendek dengan istirahat dapat meningkatkan fokus dan mengurangi kelelahan. Mahasiswa yang menggunakan Pomodoro Technique melaporkan peningkatan produktivitas dan penurunan tingkat kelelahan saat belajar.
- Mind Mapping
Metode yang satu ini tentunya sudah tidak asing ditelinga kita, yakni menggunakan diagram visual untuk mengatur informasi secara hierarkis, membantu dalam memahami dan mengingat konsep kompleks. Mind Mapping melibatkan diagram visual yang menghubungkan ide-ide utama dengan sub-ide terkait. Kata kunci, gambar, dan warna biasanya juga digunakan untuk membantu mengingat dan memahami konsep. Kalian bisa menggunakan alat tulis warna-warni atau aplikasi mind mapping seperti MindMeister atau XMind.
Buzan (2006) menemukan bahwa mind mapping dapat meningkatkan pemahaman dan memori dengan cara yang lebih efektif dibandingkan dengan catatan linear. Mahasiswa yang menggunakan mind mapping menunjukkan peningkatan dalam pemahaman dan retensi informasi yang lebih baik selama ujian.
- Penguraian
Metode Elaboration ini melibatkan penjelasan mendalam tentang konsep yang dipelajari dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah ada. Metode ini digunakan dengan menjelaskan konsep yang dipelajari dengan kata-kata sendiri, serta mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Hal ini dapat membantu dalam memahami dan mengingat informasi serta meningkatkan kemampuan menghubungkan konsep yang berbeda. Metode ini juga menggunakan catatan penjelasan, berdiskusi dengan teman, atau mengajar orang lain sebagai alat bantu.
Penelitian oleh Fiorella dan Mayer (2016) menemukan bahwa elaborasi, seperti menjelaskan konsep kepada orang lain atau menulis penjelasan, meningkatkan pemahaman dan retensi. Mahasiswa yang menggunakan teknik elaborasi menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep dan kemampuan menerapkannya dalam berbagai konteks.
Jadi gimana udah gak bingung lagi kan metode yang cocok buat kamu? Semoga dengan menerapkan teknik-teknik ini, sobat PPIM dapat meningkatkan efektivitas belajar, memaksimalkan hasil akademik, dan mengurangi stres yang sering terkait dengan beban studi. Bukti-bukti dari penelitian menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya efektif tetapi juga dapat diadaptasi untuk berbagai gaya belajar dan kebutuhan individu.