Managing Student Stress Levels
Ditulis oleh: Rausyan Kayyis Abrary – 19 Juni 2024
Mengelola tingkat stres adalah tantangan utama bagi banyak mahasiswa. Kehidupan kampus yang penuh dengan tugas akademik, tuntutan sosial, dan kegiatan organisasi dapat membuat stres menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman kuliah. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, kinerja akademik, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami cara-cara efektif dalam menjaga dan mengurangi tingkat stres mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai strategi dan teknik yang dapat membantu mahasiswa mengelola stres, sehingga mereka dapat menikmati kehidupan kampus dengan lebih seimbang dan produktif.
Classification of Student Stress Levels
Pembagian klasifikasi level stres biasanya didasarkan pada intensitas dan dampak stres terhadap individu.
- Mild Stress (Stres Ringan)
Stres ringan adalah respon alami tubuh terhadap tantangan sehari-hari. Ini termasuk kekhawatiran kecil, tekanan harian, atau situasi yang menantang. Gejala yang muncul biasanya sedikit tegang, cemas ringan, gangguan tidur sesekali, perasaan kewalahan yang cepat hilang. Biasanya tidak mengganggu fungsi harian dan dapat memotivasi seseorang untuk menyelesaikan tugas atau menghadapi tantangan.
- Moderate Stress (Stres Sedang)
Stres sedang terjadi ketika tekanan menjadi lebih intens dan mulai mengganggu kesejahteraan fisik dan emosional. Ini mungkin akibat dari situasi yang lebih signifikan atau berlarut-larut. Biasanya akan sering muncul kecemasan yang lebih sering, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, mudah marah, sulit berkonsentrasi. Ini berpengaruh pada kinerja akademik atau pekerjaan, serta hubungan sosial. Namun, masih dapat dikelola dengan strategi coping yang efektif.
- Severe Stress (Stres Berat)
Stres berat adalah tingkat stres yang tinggi dan berkelanjutan yang dapat mengarah pada gangguan fisik dan mental yang serius. Ini sering disebabkan oleh peristiwa kehidupan yang signifikan atau tekanan yang terus-menerus. Gejalanya seperti Insomnia atau tidur berlebihan, penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan, kecemasan yang intens, depresi, kelelahan yang parah, masalah kesehatan fisik (seperti sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi). Secara signifikan mengganggu fungsi harian, kemampuan untuk berinteraksi sosial, kinerja akademik atau pekerjaan, dan kesejahteraan umum. Membutuhkan intervensi profesional seperti konseling atau terapi.
- Chronic Stress (Stres Kronis)
Stres kronis adalah stres berat yang berlangsung lama tanpa ada jeda yang signifikan. Ini sering diakibatkan oleh situasi yang tidak dapat dihindari atau diubah, seperti masalah keuangan jangka panjang, hubungan yang tidak sehat, atau pekerjaan yang sangat menuntut. Gejala fisik kronis seperti nyeri, gangguan pencernaan, masalah kardiovaskular, kelelahan kronis, gangguan kecemasan dan depresi yang serius, penurunan sistem kekebalan tubuh. Hal ini mengakibatkan masalah kesehatan serius dan gangguan signifikan dalam kualitas hidup. Membutuhkan penanganan jangka panjang dan seringkali kombinasi dari berbagai pendekatan terapeutik.
Studi Case of Student Stress Level
Berdasarkan studi dari Universitas Muhammadiyah Magelang tentang “Gambaran Tingkat Stres Mahasiswa) tahun 2019 oleh Putri Dewi Ambarwati, Sambodo Sriadi Pinilih, dan Tri Astuti. Tingkat stres mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Magelang adalah sedang 33,6 persen, sedang 57,4 persen, dan berat 6,9 persen. Perempuan menunjukkan tingkat stres tertinggi, dengan tingkat stres sedang 33,6 persen dan tingkat stres berat 4,0 persen. Hal ini terjadi oleh beberapa faktor internal seperti keadaan fisik, konflik, emosional, dan perilaku. Adapun faktor eksternal seperti lingkungan fisik, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, masalah ekonomi, dan masalah hukum. Tentunya ini berdampak pada pola hidup yang negatif bagi para mahasiswa, sehingga membutuhkan cara-cara yang efektif untuk bisa mengatur tingkat stress dalam upaya menghindari tindakan tersebut.
Strategies for Maintaining Student Stress Levels.
Ada beberapa cara yang efektif dilakukan demi mencapai kestabilan dalam kehidupan mahasiswa.
- Manajemen Waktu
Hal Ini dengan membuat jadwal harian atau mingguan, serta memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya.
- Sistem Dukungan Sosial
Berbicara dengan teman, keluarga, atau mentor dapat memberikan perspektif baru serta bantuan emosional.
- Kesehatan Fisik
Pastikan tidur yang cukup dan berkualitas dan konsumsi makanan yang sehat dengan menghindari kafein yang berlebihan. Olahraga yang cukup serta teratur juga mampu menjadi cara untuk menjaga stres agar tetap stabil.
- Hobi dan Rekreasi
Luangkan waktu untuk aktivitas yang Anda nikmati untuk melepaskan diri dari tekanan sehari-hari. Namun, perlu diingat jangan jadikan ini menjadi hal yang prioritas.
- Teknik Coping Aktif
Teknik ini dilakukan dengan memecahkan masalah menjadi tugas-tugas kecil yang bisa dikelola dengan fokus pada apa yang dapat Anda Kendalikan
Mengelola stres adalah aspek penting dalam kehidupan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, kinerja akademik, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan memahami klasifikasi tingkat stres dan menerapkan strategi yang sesuai, mahasiswa dapat mengurangi dampak negatif stres. Mulai dari manajemen waktu dan teknik relaksasi untuk stres ringan, hingga konseling dan intervensi profesional untuk stres berat dan kronis, ada berbagai pendekatan yang dapat membantu. Kunci utamanya adalah kesadaran diri, pengembangan keterampilan coping, dan mencari dukungan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan hidup. Dengan demikian, mahasiswa dapat menikmati pengalaman kuliah yang lebih produktif dan memuaskan.