A Timeless Journey: The Beginning
Maura Qibhtya Rachman – 22 September 2024 | 21.15 WIB
“Time stays long enough for anyone who will use it.” Ungkapan oleh Leonardo da Vinci ini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, sesuai dengan maknanya utamanya yaitu tentang waktu yang akan tetap cukup lama bagi siapa saja yang mau menggunakannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa waktu merupakan hal yang krusial bagi setiap manusia, karena sebetulnya tidak ada yang bisa membatasi manusia kecuali waktu itu sendiri.
Hal ini selaras dengan bagaimana manusia dapat hidup tumbuh berkembang, karena sejatinya tidak ada manusia yang terlahir dengan kemampuan yang langsung sempurna, semua memerlukan kesempatan waktu yang cukup agar manusia bisa belajar dan setidaknya mendekati kesempurnaan.
Kesempatan waktu ini yang pada akhirnya saya gunakan untuk memilih melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi di Malaysia yaitu, Universiti Kebangsaan Malaysia atau yang lebih akrab dikenal sebagai UKM. Tentunya itu bukan keputusan yang mudah, banyak pertimbangan harus dilakukan, entah dari segi jarak maupun perbedaan bahasa, namun saya percaya bahwa ini bukanlah kesempatan yang bisa datang berkali-kali.
Sejujur diawal memang ada ketakutan tersendiri ketika saya memulai kegiatan baru di lingkungan yang juga baru, tetapi rasa itu hilang ketika saya mulai menjalani orientasi yang diadakan oleh UKM, karena sejak awal orientasi hingga selesai, yang saya rasakan justru bukan perasaan takut lagi melainkan muncul rasa antusias pada diri saya. Masa orientasi ini memang sangat berkesan apalagi ketika saya bertemu dengan orang-orang baru, atau pun ketika akhirnya saya dapat mempelajari kultur lokal di Malaysia melalui orientasi ini. Tidak hanya orientasi UKM saja, namun orientasi yang diadakan oleh PPI UKM juga berkesan untuk saya. Sebagai perantau tentu saja akan merasa senang ketika bertemu dengan orang-orang yang asalnya sama dengan saya. Di kesempatan itu saya akhirnya dapat mengenal PPI UKM yaitu, wadah bagi mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berada di UKM untuk berbagi solusi dan berkembang bersama.
Selesai masa orientasi, maka mulailah agenda sebenarnya yaitu proses belajar mengajar di UKM, banyak kendala yang saya temukan ketika mencoba untuk menyesuaikan diri mengikuti pembelajaran, namun saya selalu mendapat bantuan dukungan serta arahan langsung dari para pengajar, yang membuat saya pun kembali bersemangat.
Tentunya banyak pengalaman yang saya rasakan saat menjadi mahasiswi di UKM, karena selain proses pembelajaran, saya juga aktif mengikuti kegiatan atau acara yang diadakan oleh UKM, baik itu kegiatan dibidang akademik maupun non akademik, seperti ketika saya menghadiri seminar dengan narasumber tokoh ternama atau pun ketika saya diberi kesempatan untuk menampilkan tarian modern Malaysia sebagai perwakilan di perlombaan antar kolej UKM, dan tidak lupa juga pengalaman luar biasa yang saya terima ketika menjadi relawan sebagai pendamping murid dikegiatan school field trip, yang membuat saya dapat selangkah lebih dekat dan lebih memahami adik-adik berkebutuhan khusus. Beberapa kegiatan yang telah disebutkan itulah yang membuat saya sadar bahwa terkadang kita memang perlu untuk keluar dari zona nyaman dan mencari pengalaman baru. Sejauh ini, saya juga puas dengan kegiatan yang diadakan oleh UKM, karena tidak hanya mengasah kemampuan secara akademik, namun UKM juga aktif memberikan sarana kegiatan maupun acara yang dapat mengembangkan bakat dan minat mahasiswa-mahasiswinya, dan saya rasa hal ini merupakan contoh kepedulian UKM untuk turut membangun calon-calon anak muda yang gemilang dimasa depan.
Kesempatan serta watu yang berharga ini akan saya terus coba untuk manfaatkan secara maksimal sebagai awal dari perjalanan saya mencari jati diri di era peralihan remaja menuju dewasa. Fakta bahwa waktu akan terus berjalan dan tidak akan terulang itu memang menyedihkan, namun hal itu bukan untuk kita ratapi sebaliknya harus kita dicermati, sehingga tidak akan akan waktu yang terbuang sia-sia.